Mengembangkan Perangkat Lunak dengan Metode DSDM: Analisis Dua Artikel

Pendahuluan

Pernahkah Anda penasaran bagaimana sebuah aplikasi atau perangkat lunak bisa dibuat dengan cepat dan tetap berkualitas? Salah satu jawabannnya adalah dengan menggunakan metode pengembangan yang fleksibel dan responsif terhadap perubahan, yaitu Dynamic System Development Method atau DSDM. Dalam dunia pengembangan  perangkat lunak yang terus berkembang pesat, DSDM menjadi salah satu metode favorit karena kemampuannya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan kebuthan pengguna dalam waktu yang relatif singkat.

Dalam artikel ini, kita akan membahas dua artikel jurnal yang membahas penerapan metode Dynamic System Development Method (DSDM) dalam pengembangan perangkat lunaks serta menunjukkan cara DSDM digunakan dalam proyek pengembangan perangkat lunak. 

Apa Itu Model Proses Dynamic System Development Method?

Dynamic System Development Method (DSDM) adalah sebuah metode pegembangan perangkat lunak yang berfokus pada pengembangan yang cepat, berulang, dan fleksibel. DSDM didesain untuk proyek-proyek yang memiliki tenggat waktu yang ketat dan kebutuhan yang sering berubah.

Jurnal Pertama: "Implementasi Sistem Informasi Penjualan Kompoter Menggunakan Metode Dynamic System Development Method", Irwan Tanu Kusnadi, Wali Kusnadi, Apip Supiandi, 2022 

Pada jurnal tersebut menjelaskan bagaimana metode Dynamic System Development Method (DSDM) digunakan untuk mengelola proyek pengembangan sistem informasi penjualan komputer berbasis web. Dalam jurnal tersebut, penulis menerapkan pendekatan DSDM dengan melakukan studi kelayakan melalui wawancara dengan pemangku kepentingan, mengidentidikasi isu-isu kunci terkait dampak pandemi COVID-19, serta merencanakan analisis dan desain sistem yang mencakup pengumpulan kebutuhan dan perancangan sistem data. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses penjualan dan memperbaiki pendapatan bagi bisnis dengan menyediakan antarmuka yang ramah pengguna untuk pembelian online.

Proses Model



Model Dynamic System Development Method (DSDM) yang diterapkan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa fase yang terstuktur, yaitu fase sebelum proyek, siklus hidup proyek, dan fase setelah proyek. Fokus utama dari model ini, adalah untuk memastikan bahwa pengembangan sistem informasi dilakukan secara iteratif dan kolaboratif, dengan penekanan pada keterlibatan pengguna dan komunitas yang efektif antara pengembang dan pengguna. Dalam fase sebelum proyek, dilakukan studi kelayakan dan analisis bisnis untuk memastikan bahwa proyek, pengembangan sistem dilakukan dengan mengadaptasi umpan balik dari pengguna untuk meningkatkan kualitas sistem secara berkelanjutan. Akhirnya, fase setelah proyek bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas, dan efisisensi sistem yang telah dibangun, memastikan bahwa sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik.

Jurnal Kedua: "Penerapan Dynamic System Development Method Pada Sistem Moniotoring Status Gizi Balita", Tumini, Sugiyanti, 2020

Pada jurnal tersebut menjelaskan bagaimana metode Dynamic System Development Method (DSDM) digunakan untuk mengelola proyek perangkat lunak untuk monitoring status gizi balita di Posyandu Seruni 11. Dalam jurnal ini, penulis menerapkan DSDM untuk meramcang sistem yang memungkinkan petugas posyandu menginput data penimbangan balita dan irang tua memeriksa status gizi serta pengembangan berat badan balita. Tim merencanakan iterasi dengan melibatkan narasumber untuk memastikan aplikasi bermanfaat dengan layak, serta mendefinisikan kebutuhan fungsional dan operasional sistem.

Proses Model


Model proses Dynamic System Development Method (DSDM)  yang diterapkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan utama dengan lima sub-tahapan, yang berfokus pada pengelolaan proyek pengembangan sistem informasi secara efektif. Tahapan tersebut meliputi:
  1. Sebelum proyek, dimana kandidat proyek diidentifikasi dan pembiayaan dipastikan.
  2. Siklus hidup proyek, yang merupakan inti dari DSDM, mencakup studi kelayakan dan perencanaan iterasi.
  3. Setelah proyek, yang memastikan sistem berjalan secara efektif melalui perawatan dan peningkatan.
Fokus utama DSDM adalah untuk mengintegrasikan disiplin dalam pengembangan sistem dengan mempertimbangkan sistem yang dihasilkan memenuhi tujuan bisnis yang diinginkan.

Perbedaan Penerapan DSDM dari Dua Jurnal tersebut, ialah:

  • Pada jurnal pertama, DSDM digunakan untuk kecepatan dan efisiensi transaksi, dimana proyek berorientasi pada penjualan dan iventaris. Tahapan-tahapan DSDM nya berfokus pada aspek desain yang berorientasi pada pengguna serta prototyping yang cepat untuk mencapai kebutuhan bisnis.
  • Sedangkan pada jurnal kedua, DSDM difokuskan pada akurasi data dan kepatuhan standar kesehatan. Tahapan-tahapan DSDM nya berfokus pada prototyping untuk validasi data kesehtatan dan testing lebih mendalam agar data balita yang dikumpulkan tetap akurat, serta user feedback untuk memastikan sistem sesuai dengan kebutuhan pemantauan kesehatan.

Keuntungan dan Kerugian Penerapan DSDM

Menggunakan DSDM dalam proyek perangkat lunak memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
  • Meningkatkan efisiensi dan kecepatan pengembangan karena DSDM menggunakan iteratif dan incremental sehingga sistem lebih cepat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis atau kesehatan.
  • Menawarkan fleksibelitas dan responsif terhadap perubahan dengan kemampuan untuk menyesuaikan sistem berdasarkan umpan balik pengguna atau perubahan kebutuhan selama proyek berjalan.
  • Mengurangi risiko keterlambatan proyek melalui pendekatan timeboxing yang memberi batas waktu pada setiap fase pengembangan sehingga proyek lebih terukur dan terstruktur.
  • Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pengguna melalui keterlibatan mereka dalam pengembangan sehingga sistem lebih relevan dengan standar dan kebutuhan.

Namun juga terdapat kekurangan, antara lain:
  • Memerlukan komitmen waktu yang tinggi dari pengguna akhir karena mereka perlu terlibat secara aktif dan memberikan umpan balik yang konsisten selama proses pengembangan.
  • Tidak efektif jika kebutuhan sistem kurang jelas sejak awal yang dapat membuat proyek kehilangan arah, dan sulit menjaga fokus.
  • Jika komunikasi tidak berjalan dengan baik dalam sebuah team maka ini dapat menyebabkan hasil akhir yang kurang baik pada produk.

Referensi:

"Implementasi Sistem Informasi Penjualan Komputer Menggunakan metode Dynamic System Development Method", CONTEN : Computer and Network Technology Vol. 2, No. 1, Juni 2022, hlm. 8-16, Irwan Tanu Kusnadi, Wali Kusnadi Apip Supiandi, 2022, https://www.researchgate.net/publication/370994637

"Penerapan Dynamic System Development Method Pada Sistem Monitioring Status Gizi Balita",  Tumini, Sugiyanti, INFORMATICS AND DIGITAL EXPERT (INDEX), vo.2, no.1, pp. 07-13, 2020, https://www.e-journal.unper.ac.id/index.php/informatics/article/view/426








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak Model Proses Agile: Extreme Programming, Scrum, Kanban, Lean, Addaptive Innovation

Metode Pengumpulan Data: Dari Survei hingga Storyboards